banner 728x250

HUT PDIP ke-50: Pidato Megawati Sindir Partai Nasdem?

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (Foto: Net)
banner 120x600
banner 468x60

Narasi Timur— Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik lain yang berusaha membajak kader partai berlambang banteng tersebut untuk menjadi calon presiden (Capres) 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidato di acara HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

banner 325x300

Namun dalam kesempatan itu Megawati tidak menyebutkan secara gamblang partai apa yang ingin membajak Kader PDIP.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh secara resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk calon Presiden pada 2024 mendatang.

Baca Juga: terobosan bpn matim masyarakat permudah urus sertipikat tanah bisa melalui whatsapp

Baca Juga: ganjar pranowo jadi rebutan tamu undangan di hut ke-50 pdi perjuangan ganjar presiden

Baca Juga: profil lukas enembe gubernur papua yang ditangkap kpk

Dalam pidatonya, Megawati mengaku heran karena partai lain mau membajak kader milik orang. Padahal, menurutnya, cara berpolitik seperti itu tidak baik.

“Lho kok kayak gitu ya? Gimana sih maunya? Emangnya gak punya kader sendiri?” ujar Megawati di acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sontak ucapan Megawati itu disambut tawa dan tepuk tangan kader PDIP yang hadir. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang juga hadir turut tertawa dan bertepuk tangan.

Lebih lanjut, Megawati lantas mengaku pernah menanyakan perihal aturan pencapresan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Aku tanya sama Hasto. To, di KPU aturannya udah lain ya, gitu? Nggak Bu, masih sama. Jadi, samanya gimana To?” ucap putri Bung Karno tersebut.

Dia menjelaskan bahwa aturan pencapresan yakni diusung oleh satu atau gabungan partai politik.

Megawati lantas kembali menyindir partai politik yang ingin membajak kadernya untuk dicalonkan sebagai presiden.

Menurutnya, jika hal itu terjadi, nampak partai politik seperti tidak punya kader yang mumpuni.

“Kan kalau kayak gini konotasinya sepertinya kan partai kayak nggak punya kader, coba bayangkan. Padahal udah jelas pemilu itu ada, calon itu harusnya ada,” ucap Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mempertanyakan maksud pihak yang ingin membajak kader PDIP tersebut. Membuat partai itu untuk apa?

Seharusnya, kata Mega, partai berfungsi untuk mempersiapkan sosok pemimpin bangsa di kemudian hari.

Ganjar Jadi Rebutan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok capres yang paling potensial. Ia memperoleh elektabilitas tertinggi di sejumlah lembaga survei.

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru yang menempatkan nama Ganjar di posisi teratas dengan elektabilitas 35,8 persen. Disusul Anies yang mendapat dukungan sebesar 28,3 persen, sedangkan Prabowo 28,3 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tren pilihan masyarakat terhadap Ganjar sebagai Capres mengalami kenaikan.

Menurut dia, tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo naik seiring peningkatan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi.

“Kita bisa simpulkan ketika approval presiden naik di bulan Desember, itu yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitas Anies,” ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Rabu (4/1) lalu.

Hal itulah yang membuat sejumlah partai politik ngebet ingin mencapreskan Ganjar Pranowo.

Partai NasDem sempat memasukan nama Ganjar Pranowo sebagai sosok bakal Capres 2024, sebelum pada akhirnya Surya Paloh memilih Anies Baswedan.

Tak hanya NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN) juga tengah memepet Ganjar Pranowo untuk diajukan sebagai Capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Begitupun dengan PPP. (Efren)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!