Narasi Timur– Paska kerusuhan Papua, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyiagakan 1.000 Personil Brimob Nusantara yang siap dikirim ke Bumi Cendrawasih. Personil tersebut disiagakan untuk mengantisipasi peningkatan gangguan keamanan setelah penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Papua (Kapolda Papua) Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri seperti yang dilansir antaranews.com pada Rabu, 11 Januari 2023.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembe ditangkap KPK pada Selasa (10/1) setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Setelah ditangkap, Lukas Enembe langsung diberangkatkan ke Jakarta melalui bandara Sentani dengan transit di Manado.
Baca Juga: profil lukas enembe gubernur papua yang ditangkap kpk
Setelah penangkapan tersebut, kericuhan terjadi disekitar Mako Brimob Polda Papua di Kota Raja. Kerusuhan juga sempat terjadi di Bandara Sentani hingga tewasnya seorang pendukung Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyampaikan kepada masyarakat Papua untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, setelah penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe. “Jangan terhasut dengan adanya isu-isu kemerdekaan dari kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan ditanah Papua”.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Jakarta pada Rabu, kemarin.
Polri melalui Kepolisian Daerah Papua tetap menjaga keamanan Bumi Cendrawasih. Masyarakat diminta untuk bersinergi demi keamanan dan ketertiban. Papua bisa stabil jika masyarakat bersinergi menghalau serta memilahkan kejadian paskah penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).