banner 728x250

Proyek Lapen di Elar Berkualitas Buruk, Kontraktor Sebut Ada Kesalahan Perencanaan

Kondisi Proyek Lapen sudah terkelupas di Ruas Jalan Mombok menuju Elar. (Foto: Efren Polce)
banner 120x600
banner 468x60

Narasi Timur – Proyek Lapisan Penetrasi (Lapen) Mombok menuju Elar di Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami kerusakan meski baru selesai dikerjakan pada Desember 2022 lalu.

Pantauan wartawan di lokasi pada Rabu, 23 Februari 2023, dibeberapa titik sebagian, kunci, dan agregat penutup Jalan di Desa Rana Gapang itu sudah terbongkar saat kendaraan roda dua dan roda empat melintasinya. Diduga belum diikat dengan semprotan aspal yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga Lapen kelihatan lembek. Akibatnya, agregat akan terbongkar dengan mudah jika dicungkil dengan jari.

banner 325x300

Proyek tersebut dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp. 863. 754.0000 bersumber dari DAU 2023, yang dikerjakan oleh CV. Budi Bakti,

Saat warga mencungkil Aspal pakai jari tangan (Foto: Efren Polce)

Ditemui di lokasi, VB(32) warga setempat mengaku kecewa terhadap buruknya kualitas proyek itu. Padahal, baru usai di kerjakan pada Desember 2022 lalu.

“Kami kecewa dengan proyek ini. Coba lihat saja, lapen yang baru berusia 2 bulan dikerjakan, sekarang sudah rusak, aspalnya sudah terkelupas, bisa dicongkel pakai jari tangan saja,” katanya

Di lokasi itu, dia mengarah wartawan untuk melihat secara langsung ketika dirinya, mencungkil aspal dengan jari.

“Nih pak coba liat,” katanya sembari mencongkel aspal di ruas jalan tersebut.

Senada disampaikan ES (28). Menurutnya, proyek tersebut telah menelan anggaran daerah. Namun, sangat disayangkan kualitas proyek yang dikerjakan tak sesuai dengan besarnya anggaran yang digelontorkan daerah.

“Coba lihat sendiri itu pak, banyak sekali yang sudah terkelupas aspalnya. Bahkan ada yang sudah retak juga. Karena aspalnya tipis sekali Pak. Sepertinya menggunakan batu Cadas,” ungkap ES

Karena itu, dia mendesak Kepala Dinas PUPR Manggarai Timur Yosep Marto agar segera memerintahkan kontraktor untuk mengerjakan ulang seluruh ruas jalan tersebut.

Dikonfirmasi kontraktor CV Budi Bakti Sil berdalil, jika kerusakan pada proyek Lepen itu diakibatkan karena curah hujan tinggi pada beberapa waktu lalu.

“Itu kerusakan karena faktor hujan. Karena hujannya lama. Apalagi, di beberapa titik itu ada tebing, sehingga tanah turun menutupi saluran, sehingga air hujan mengalir bebas di badan jalan,” kata Sil kepada wartawan via WhatsApp, Juma’t (24/03/2023) pagi.

Selain karena Faktor hujan, kontraktor mengaku jika kerusakan tersebut karena kesalahan Perencanaan Dinas PUPR.

“Itu kesalahan Perencanaan. Karena saya pernah usulkan di lokasi itu harus ada bagun deuker. Tapi konsultan tidak mau. Karena disitu kemarin sebelum dikerjakan ada kerusakan. Sehingga bagi saya harus ada deker. Karena sepanjang jalan menurun itu, air debit air hujan tidak bisa menampung disaluran kecil. Nah, Konsultan Perencanaannya, Ferdi Hadu,” Kata Sil.

Red/Efren Polce

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!