banner 728x250

Telan Anggaran Milliaran, Pemda Matim Bangun Jalan Menuju Terminal Mubazir

Kondisi bangunan terminal kembur yang mubazir (Kanan) pekerja sedang melakukan penyiraman aspal di ruas jalan menuju terminal (Kiri). (Foto:Efren Polce)
banner 120x600
banner 468x60

Borong, Narasi Timur– Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur mengalokasikan dana milliaran rupiah untuk proyek peningkatan jalan (Lapen) menuju terminal Kembur, di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR, Wilibrodus Adeputra Lama mengatakan kali ini Pemda Matim mengalokasikan dua paket pengerjaan dengan anggaran berjumlah Milliaran. Dua paket proyek Lapisan Penetrasi (Lapen) ini dengan anggaran berbeda. Diantaranya, Peningkatan Jalan Masuk Terminal Kembur sebesar Rp.944.999.000. Dikerjakan, CV Pena Mas. Sedangkan, proyek peningkatan jalan dalam Kota Borong (Segmen, Jalan Masuk Terminal Kembur) Rp.914.327.000 dikerjakan, CV Bae Putra. Anggaran ini merupakan sumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

banner 325x300

Baca Juga: Sengkarut Terminal Kembur: Ferdi Hasiman Sebut Ada Mafia Terstruktur dalam Penegakan Hukum

Baca Juga: fakta Persidangan Terminal Kembur Hakim Abaikan Peran Fansi Jahang dan Gaspar Nanggar

“Paketnya dua. Dengan anggaran berbeda. Hari ini sudah mulai penyiraman aspal. Sehingga kita datang memantau langsung. Sehingga kita berharap agar kualitas tetap terjaga,” kata Putra kepada wartawan di Borong, Rabu, (01/11/2023).

Pantauan wartawan di lokasi, pengerjaan proyek itu sedang dikebut. Kini, masuk dalam tahap penyiraman aspal. Sedangkan pengerjaan minor sudah tuntas. Saat proses penyiraman aspal dipantau langsung konsultan pengawas, kontraktor pelaksana dengan PPK.

Jalan Diperbaiki Terminalnya Mubazir

Diketahui, proyek anggaran milliaran ini dibangun menuju terminal yang mubazir. Terminal itu direncanakan menjadi penghubung angkutan pedesaan dari daerah di wilayah utara Borong, ibukota Manggarai Timur, dengan angkutan khusus menuju kota di pesisir pantai selatan Flores ini dibangun bertahap pada 2013-2015.

Proyek ini menelan Rp3,6 miliar. Namun, selesai dibangun, terminal ini ternyata tidak dimanfaatkan hingga kondisinya saat ini mengalami kerusakan parah.

Efren Polce/Red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!